Luas lahan perkebunan kelapa sawit di Bengkulu sebesar 224.651 Ha, yang terdiri dari lahan Perkebunan Rakyat (165.627 Ha), lahan Perkebunan Negara (4.725 Ha), dan lahan Perkebunan Swasta (183.964) Ha. Sentra perkebunan ini tersebar merata di Kabupaten Bengkulu Selatan, Bengkulu Utara, Kota Bengkulu, Seluma, Kaur, Bengkulu Tengah dan yang terbesar ada di Kabupaten Mukomuko. Terdapat 25 pabrik pengolahan hasil perkebunan Kelapa Sawit atau PKS untuk memproduksi Crude Palm Oil (CPO) dengan kapasitas 675 ton/jam.
Melihat dari luasnya perkebunan kelapa sawit dan banyaknya pabrik CPO yang ada di Bengkulu sangat potensial untuk dibangun instalasi pemanfaatan limbah sawit menjadi energi listrik.
Bila pembangunan ini terwujud , maka peningkatan energi alternatif di Provinsi Bengkulu dari limbah Kelapa Sawit dapat bertambah. Bila masing-masing PKS menghasilkan 2 MW, maka Provinsi Bengkulu dapat menyumbangkan energi alternatif sekitar 50 MW. Pemanfaatan limbah ini juga memberikan kontribusi pengurangan dampak efek gas rumah kaca (GRK), dengan mengantisipasi penguapan metan ke udara, yang dimanfaatkan menjadi energi ramah lingkungan, dengan mengurai gas metannya melalui proses pembakaran.
Bila pembangunan ini terwujud , maka peningkatan energi alternatif di Provinsi Bengkulu dari limbah Kelapa Sawit dapat bertambah. Bila masing-masing PKS menghasilkan 2 MW, maka Provinsi Bengkulu dapat menyumbangkan energi alternatif sekitar 50 MW. Pemanfaatan limbah ini juga memberikan kontribusi pengurangan dampak efek gas rumah kaca (GRK), dengan mengantisipasi penguapan metan ke udara, yang dimanfaatkan menjadi energi ramah lingkungan, dengan mengurai gas metannya melalui proses pembakaran.
Nilai investasi pembangunan per unit PKS ini diperkirakan sekitar 38 Milyar maka di butuhkan investasi keseluruhannya sekitar Rp. 950 milyar. Biaya ini memang cukup mahal dibandingkan membangun Pembangkit tenaga listrik dengan bahan baku lainnya ( namun dengan biaya operasionalnya cukup tinggi), dibandingkan dengan Pembangkit tenaga listrik dari Biogas yang membutuhkan biaya operasionalnya relatif sangat murah, efisien dan ramah lingkungan.
Dengan dibangunnya pengelolaan pemanfaatan limbah sawit menjadi energi listrik, pemilik perkebunan sawit dan pabrik CPO berkontribusi lebih besar ke daerah dan masyarakat yaitu membantu PLN memenuhi kebutuhan listrik masyarakat. Selain itu pabrik CPO tidak akan membuang limbahnya secara percuma
Sumber: Seminar Nasional Pemanfaatan Limbah Cair Kelapa Sawit ZPHBTM sebagai Sumber Energi Listrik di Provinsi Bengkulu
Sumber: Seminar Nasional Pemanfaatan Limbah Cair Kelapa Sawit ZPHBTM sebagai Sumber Energi Listrik di Provinsi Bengkulu
Komentar
Posting Komentar